Hipoaktivisme sebagai Tantangan Kesehatan Mental: Kajian Semiotika Film Bumi Manusia
Keywords:
hipoaktivisme, kesehatan mental, semiotika, bumi manusia, representasi sosial, kolonialismeAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena hipoaktivisme sebagai tantangan kesehatan mental melalui kajian semiotika terhadap film Bumi Manusia. Hipoaktivisme, yang mencerminkan perasaan apatis dan terperangkap akibat ketidakadilan sosial, dianalisis melalui elemen-elemen simbolis yang muncul dalam film, seperti karakter, dialog, dan visual. Berdasarkan pendekatan semiotika, penelitian ini mengidentifikasi bagaimana simbolisme dalam film ini merefleksikan kondisi mental karakter-karakter utama, terutama Minke, yang terperangkap dalam struktur kolonial yang menindas. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor sosial-budaya, khususnya dalam konteks kolonialisme, mempengaruhi kesehatan mental individu, yang tercermin dalam perasaan keterasingan dan ketidakberdayaan. Implikasi dari penelitian ini memperkaya pemahaman tentang hubungan antara kondisi sosial dan kesehatan mental serta pentingnya representasi yang lebih realistis dalam media. Penelitian ini menyarankan agar kajian lebih lanjut dilakukan terhadap media lain dalam menggali representasi kesehatan mental dan faktor sosial yang mempengaruhinya, serta memperluas pemahaman terhadap dampak hipoaktivisme dalam konteks sosial budaya.
References
Amaliyah, S. (2024). Peran Psychological Flexibility sebagai Mediator dalam Hubungan Kebersyukuran dan Kesepian pada Mahasiswa Baru yang Tinggal di Asrama. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 1(2), 102–111. https://journal.pipuswina.com/index.php/jippsi/about
Barthes, R. (2003). Mythologies. Hill and Wang.
Bramantyo, H. (2019). Bumi Manusia (Film Adaptasi). Jakarta: Miles Films.
Fadhilah, L. (2017). Mitos dalam Film Indonesia: Kajian Semiotika. Bandung: Alfabeta.
Fakhruddin, M. (2017). Denotasi dan Konotasi dalam Sinema: Memahami Tanda dalam Film. Jakarta: Penerbit Mitra.
Hamid, A. (2017). Gangguan Psikologis dan Dampaknya pada Individu di Lingkungan Sosial. Malang: Universitas Malang Press.
Hidayah, S. (2019). Kesehatan Mental dalam Pandangan Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Hudi, I., Purwanto, H., Defi, K. N., Bintang, P. N., Dewi, S. M., Solehatunisa, & Nuraliffah, W. Y. (2024). Kesehatan Mental Anak di Dalam Keluarga Broken Home. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 4(1), 1–23.
Peirce, C. S. (1998). The Collected Papers of Charles Sanders Peirce. Harvard University Press.
Pramoedya, A. T. (1980). Bumi Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rachmat, D. (2020). Kesehatan Mental dan Peran Budaya dalam Penyembuhan. Surabaya: Unair Press.
Saraswati, L. S. (2016). Kesehatan Mental dalam Perspektif Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sari, L. S. (2019). Manifestasi Gangguan Mental pada Individu dalam Konteks Sosial. Bandung: Pustaka Pelajar.
Soeprapto, S. (2018). Gangguan Kesehatan Mental dalam Masyarakat. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono, M. (2016). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suryani, A. (2017). Fenomena Hipoaktivisme dalam Masyarakat Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Susanto, H. (2019). Analisis Semiotic dalam Film: Studi Kasus Bumi Manusia. Surabaya: Universitas Airlangga Press.
Sutomo, I. (2020). Stigma Sosial terhadap Gangguan Mental dan Solusi Pemulihan Kesehatan Mental di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Sutrisno, A. (2019). Analisis Film: Pendekatan Semiotika dalam Pembacaan Tanda. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tanjung, D. (2018). Pengaruh Sosial-Budaya terhadap Kesehatan Mental di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Trisnadewi, B. A. P. (2024). Depresi pada Emerging Adults Ditinjau dari Dukungan Sosial dan Social Self-Efficacy. Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Psikologi, 1(3), 464–472.
Wahyuni, F. (2020). Interpretasi Mendalam dalam Film: Perspektif Semiotika. Jakarta: Rajawali Press
Yusuf, M. (2020). Kesehatan Mental dalam Perspektif Sosial: Faktor Penyebab dan Dampaknya. Yogyakarta: UGM Press.